Rabu, 08 Juli 2009

Padi Gogo, Persiapanan dan Penanaman


1.Persiapan Lahan
Padi Gogo merupakan salah satu komoditas yang ditanam sebagai tanaman sela diantara karet. Tergantung pada keadaan lahan, tanah dapat diolah sempurna, minimum atau tanpa olah tanah. Walau demikian, karena umumnya lahan kering mempunyai lapisan olah tipis dan mudah tererosi maka akan lebih baik jika hanya dilakukan pengolahan
tanah minimum.

1.1.Pembukaan lahan
Alang – alang tebas, dibersihkan dan diolah /dicangkul
Menggunakan herbisida pra tumbuh

1.2.Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan pada musim kering atau awal musim hujan
Tanah dicangkul hingga menjadi gembur dan bersih dari gulma
Lahan yang baru dibuka dapat diolah minimum ( cangkul 1 kali/olah tipis)
Tanpa olah tanah apabila kedalam top soil tipis dan lahan miring.

Keuntungan pengolahan tanah
Pengolahan tanah yang baik menambah ketersediaan air dan udara
Pengolahan tanah dapat mengendalikan gulma diawal penanaman
Memperbaiki struktur tanah hingga menjadi halus dan homogen, dengan demikian perkembangan akar tidak terganggu dan penumbuhannya serangan.

Kerugian tanpa pengolahan tanah pada lahan yang baru dibuka.
a. Tanah masih keras, menyulitkan perkembangan akar sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman
b. Gulma akan cepat tumbuh
c. Pertukaran udara tidak lancar
d. Menyulitkan penanaman ( tugal atau alur )

2.Benih
2.1.Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam memilih benih adalah :
a. Pilih benih yang sehat dan bermutu baik ( tidak cacat dan tidak ada tanda tanda
terserang hama penyakit )
b. Kemurniannya lebih dari 95 % dan daya tumbuh lebih dari 80 %.
c. Benih yang terapung sewaktu direndam dengan larutan garam atau larutan abu dapur
sebaiknya tidak ditanam
d. Sebelum ditugal benih diperlakukan dahulu dengan mencampur 30 gr Furadan 3 G
untuk setiap kg benih. Kemudian direndam dalam air secukupnya selama 48 jam,

2.2.Penggunaan Varietas
a. Varietas lokal yang bersifat adaftif dengan baik pada daerah tersebut contoh
untuk di Kalsel Si Buyung
b. Varietas Unggul, contoh : Cirata
c. Varietas Unggul bisa didapatkan dari dinas/lembaga penelitian, perusahaan benih
dan Balai Sertifikasi Benih, atau di Kios Saprotan
d. Varietas unggul yang belum dicoba di Kalsel memerlukan pengujian adapatasi dan
pengujian pemupukan spesifek lokasi,

Keuntungan dan Kekurangan Varitas Lokal dibanding Unggul
Keuntungan
Varietas Unggul Varietas Lokal
Umur Pendek 1. Daya Adaptasi baik
Tanaman tumbuhan merata, masak serempak 2. Pemupukan rendah

Kekurangan
1.Membutuhkan puupuk yang lebih banyak 1. Umur Panjang
2.Perawatan lebih intensif jika dibandingkan2. Tanaman bervariasi, masak tdk serempak
Dibandingkan dengan varietas lokal

3.Penanamaan
3.1. Waktu
a. Sebaiknya dilakukan serentak setelah hujan turun 2 – 3 kali atau bila dicangkul
kedalam basahnya tanah mencapai 20 – 25 cm
b. Sebaiknya tidak ditanam pada saat hujan terus menerus karena benih dapat hanyut
atau masuk terlalu jauh ke dalam tanah dan kemungkinan perkembnagan organisme
pengganggu tanaman yang lebih pesat.
c. Daerah kronis serangan lalat bibit, penanamaan pada musim hujan akan
mengakibatkan tingginya serangan sebaiknya penanaman dilakukan sebelum musim
hujan agar tanaman terhindar dari serangan

3.2. Cara Penanaman
- Penanaman dapat dilakukan dengan menaburkan benih kedalam alur alur tanah sedalam
3 cm dengan jarak 30 – 40 cm, kemudian ditutup dengan tanah. Cara ini membutuhkan
benih sebanyak 60 – 76 kg /ha
- Cara lain adalah dengan tugal, sedalam 3-5 cm , jarak tanam 40 xx 10 cm, 30 x 15
cm atau 20 x 20 cm. Tiap lobang tugas berisi 5 – 7 butir gabah/ Lobang tugal
ditutup dengan tanah halus. Sistem tugal membutuhkan benih sejumlah 40 kg – 50
kg/ha
- Biji yang ditugal terlalu dalam atau penutupan yang terlalu tebal akan menghambat
perkecambahan
Sebaiknya ditanam berjajar. Hal ini akan memudahkan pemeliharaan ( pemupukan,
penyiangan dan pengendalian hama penyakit. )


PADI GOGO PEMELIHARAAN
1.Pemupukan
1.1. Keuntungan memupuk padi gogo
a. Mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman
b. Meningkatkan kesuburan tanah
c. Dapat membantu pemupukan tanaman karet, sehingga dosis pupuk karet dpat
dikurangi.

1.2. Jenis dan dosis pupuk untuk varietas unggul.
a. Dosis berkisar 180 – 220 kg/kg/ha . Bagi daerah daerah yang berkembang penyakit
blas, dosis pupuk nitrogen dikurangi dan ditingkatkan dosis kalium atau beri
abu sekam ( 200 – 300 kg/ha)
b. Fospor ( P) = TSP, SP. 36 Dosis berkisar 125 – 150kg/ha
c. Kalium ( K) – KCl , Dosis berkisar antar 50 – 100 kg/ha
d. Kapur = Dolomit
e. Dosis berkisar antar 500 – 1000 kg/a
f. Pupuk Organik = pupuk kandang, Dosis berkisar antara 4 ton/ha untuk sistem
sebar dan 2 ton/ha bila sistem tarik di barisan tanaman

Dosis pupuk untuk varietas lokal 40 -50 % dari dosis untuk varietas unggul karena varietas lokal kurang respon terhadap pemupukan.

1.3. Cara dan Waktu pemberian Pupuk
a. Pupuk organik diaduk dengan tanah sewaktu pengolahan tanah
b. Dolomit diberikan 1 minggu sebelum tanam
c. Pupuk TSP atau SP 36 dan KCl diberikan sewaktu penanaman dengan cara tugal atau
dilarik disamping di baris tanam, kmeudian ditutup dengan tanah.
d. Pupuk Urea diberikan pada umur 3 – 4 hari ( ½ dosis) dan 6 – 7 minggu ( ½ dosis)
dengan cara tugal atau larikan disamping baris tanam, kemudian ditutup dengan
tanah. Pemberian urea pada waktu penanaman bekemungkinan hilang dalam jumlah
yang cukup besar karena menguap atau tercuci atau karena akar bibit belum
berfungsi dengan baik.

1.4. Keuntungan pupuk yang dibenamkan
a. Tidak hilang ( menguap atau terbawa erosi)
b. Cepat sampai pada sistem perakaran
c. Efisiensi pupuk lebih tinggi

2 Pengendalian Gulma
2.1.Penyiangan
a. Gulma merupakan salah satu faktor penghambat utama bagi pertumbuhan tanaman
karena bersaing dengan tanaman dalam mendapatkan cahaya dan unsur hara, untuk
itulah perlu penyiangan.
b. Hasil padi berkurang drastis bila tidak ada penyiangan gulma pada fase awal, akan
tetapi jika persiapan lahan sebelumnya menggunakan herbisida dan terdapat mulsa
maka untuk tanaman pertanian biasanya tidak perlu penyiangan.
c. Penyiangan 3 minggu pertama setelah penanaman sangat penting dalam hal
merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman ( tinggi dan jumlah anakan) ketahanan
terhadap serangan hama dan penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar