Halaman

Kamis, 06 Agustus 2009

PETROGANIK : Proses Pembuatan Pupuk Organik



Latar belakang:
TANAH
Adalah salah satu tempat atau media untuk kehidupan tanaman. Tanah terdiri dari lapisan bumi paling luar yang berasal dari pelapukan batuan induk yang mempunyai kedalaman dan karakter yang berbeda beda.

BAHAN ORGANIK TANAH
Bahan organic tanah merupakan hasil dari pelapukan sisa sisa tanaman dan atau binatang yang bercampur dengan bahan mineral lain didalam tanah pada lapisan atas tanah, yang mempunyai fungsi yaitu:

* Fisika : memperbaiki struktur tanah, memperbaiki aerasi tanah, meningkatkan daya penyangga air tanah, menekan laju erosi.
*Kimia : menyangga dan menyediakan hara tanaman, meningkatkan efisiensi pemupukan, menetralkan sifat racun Al dan Fe.
* Biologi : sumber energi bagi jasad renik / microba tanah yang mampu melepaskan hara bagi tanaman.
* Bahan organic tanah merupakan penyangga biologis tanah yang mampu menyeimbangkan hara dalam tanah dan menyediakan hara bagi tanaman secara efisien.



Tanah pertanian di Indonesia
Kondisi yang memprihatinkan tanah di Indonesia khususnya dipulau jawa karena kondisi kandungan C-organic sudah sangat rendah, rata rata kurang dari 2% padahal kondisi yang seharusnya adalah 5%.Kondisi tanah yang bagus terdiri dari udara 25%, Bahan Organik 5%, Air 25%, mineral 45%.
Kondisi kandungan C-organik lahan pertanian kita yang sangat rendah karena akibat dari lahan lahan yang dikelola secara intensif tanpa memperhatikan kelestarian kesehatan tanah (tanpa usaha pengembalian bahan organic ke dalam tanah.
Hal ini menjadi salah satu sebab terjadinya pelandaian produktivitas meskipun jenis dan dosis pupuk kimia ditingkatkan, karena tanah telah menjadi SAKIT.
Bahan organic tanah merupakan bagian dari tanah dan mempunyai fungsi yaitu:
Meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan micro hara dan factor-faktor pertumbuhan lainnya yang biasanya tidak disediakan oleh pupuk kimia (anorganik)
tanah dengan bahan organic yang rendah, mempunyai daya daya sangga hara yang rendah, sehingga pemupukan kurang efisien.
Tanah yang subur mengandung bahan organic sekitar 3 – 5 %.

BAHAN ORGANIK
Bahan organic adalah bahan yang berasal dari limbah tumbuhan atau hewan atau produk sampingan seperti pupuk kandang atau unggas pupuk hijau dll. Pada umumnya bahan organic mempunyai C/N rasio tinggi (besar dari 30), sehingga bila digunakan langsung pada lahan pertanian akan mengganggu pertumbuhan tanaman karena terjadi proses fermentasi dalam tanah.

PUPUK ORGANIK
Definisi:
Pupuk organic adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organic yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organic tanah, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biolagi tanah.

PEMUPUKAN BERIMBANG
Pemupukan berimbang adalah gabungan antara pupuk Anorganik dengan pupuk organic
Arti praktisnya adalah pemupukan dengan mempertimbangkan JENIS, JUMLAH, CARA, dan WAKTU.pemupukan, sesuai dengan kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.

PUPUK ORGANIK
Dengan penggunaan pupuk organic atau pengembalian bahan organic kedalam tanah akan berpengaruh pada kesuburan tanah sehingga:

* terjadi peningkatan produksi hasil pertanian
* efisiensi penggunaan pupuk
* menjaga kelestarian lingkungan hidup

untuk mengoptimalkan produktifitas pertanian serta efisiensi pemupukan maka dianjurkan penerapan teknologi pemupukan berimbang dikombinasikan dengan penggunaan bahan organic

PUPUK ORGANIK PETROGANIK
Guna menjawab tantangan tersebut PT. petrokimia gresik melakukan pengembangan varian pupuk organic super “petroganik”
Dengan spesifikasi produk:
Kadar c-organik : 12,5%
C/N rasio 10 – 25
pH 4 – 8
kadar air 4 – 12 %


Aturan ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian tentang persyaratan teknis Pupuk Organik No: 02/pert/HK.060/2/2006 tgl 10 februari 2006.

PROSES PRODUKSI PETROGANIK
Bahan baku terdiri dari pupuk kandang (kotoran sapi, kambing, unggas dll), limbah industri (limbah pabrik gula) limbah kota (sampah rumah tangga) filler. Kemudian bahan tersebut dihaluskan sehingga berbentuk butiran hingga debu dengan cara di crusher dengan mesin crusher atau dengan cara manual dicangkul dan di ayak/ disaring. Bahan yang telah halus ditimbang sesuai dengan formula yang telah di tetapkan. Setelah dilakukan penimbangan bahan di campur dengan mixtro, suplemen dan air di pan granulator. Bahan yang telah tercampur akan membentuk granule/ butiran.hasil granule bahan kemudian didiamkan selama 2 -3 hari untuk menurunkan kadar air yang terdapat dalam hasil granule.setelah setengah kering kemudian dilakukan pengeringan. Pengeringan dilakukan pada mesin dryer dengan kapasitas 7 – 10 ton perhari.dari mesin dryer dilakukan pengayakan pada mesin screen sehingga granule yang diayak bisa sama besarnya.dari mesin screen kemudian di packing dengan karung 20 Kg.

PUPUK PETROGANIK
Kegunaan

* menggemburkan dan menyuburkan tanah
* meningkatkan daya simpan dan daya serap air
* memperkaya hara makro dan mikro
* sesuai untuk semua jenis tanah dan jenis tanaman

Keunggulan

* kadar C-organik tinggi
* berbentuk granule sehingga mudah dalam aplikasi
* aman dan ramah lingkungan ( bebas mikroba patogen)
* bebas dari biji bijian gulma
* kadar air rendah sehingga lebih efisien dalam pengangkutan dan penyimpanan
* dikemas dalam kantong kedap

Aplikasi pupuk petroganik
Ada cara / macam yaitu
1. Pupuk Petroganik dengan Pupuk Phonska dan Lain



-->
KOMODITAS
Petroganik
Phonska
Urea
ZA
KCll
Kleserit
1.       Kentang
2.       Bawang merah
3.       Kubis/Wortel
4.       Tomat
5.       Lombok
6.       Buncis/K. Panjang
7.       Brokoli/Kubis Bunga
8.       Semangka/Melon
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
900
700
300
700
700
350
700
1.100
-
-
-
-
-
-
-
-
200
400
300
200
200
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Padi dan Palawija
Kg/ha
9.     Padi Sawah
10.    Jagung Hibrida
11.      Kedelai/K. Tanah
12.      Ubi Kayu
13.    Ubi Jalar
500 -1.000
500 -1.000
500 -1.000
500 -1.000
500 -1.000
250
250
200
250
250
200
300
-
150
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tanaman Keras






14.                        Jeruk
15.                        Apel
16.                        Anggur
17.                        Kopi
18.                        Kakao
19.                        Lada
20.                        Cengkeh
3
3
3
3
3
3
3
1.5
1.5
1.7
1
0.9
3
4.5
-
-
-
-
-
-
2.5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.3
-
-
-
-
0.175
0.150
0.275
-

Penggunaan Pupuk Petroganik seluruhnya pada pemupukan dasar, sedangkan untuk tanaman keras diberikan pada awal dan akhir musim hujan.


-->2. Petroganik dengan Pupuk Tunggal
KOMODITAS
Petroganik
Urea
ZA
SP-36
Kcl
Kleserit
1.       Kentang
2.       Bawang merah
3.       Kubis/Wortel
4.       Tomat
5.       Lombok
6.       Buncis/K. Panjang
7.       Brokoli/Kubis Bunga
8.       Semangka/Melon
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000

175
75
125
-

75
-
825
475
325
375
725
225
325
775
350
250
100
250
250
150
300
450
225
175
75
175
175
75
175
475
-
-
-
-
-
-
-
-
Padi dan Palawija
Kg/ha
9.     Padi Sawah
10.     Jagung Hibrida
11.       Kedelai/K. Tanah
12.      Ubi Kayu
13.       Ubi Jalar
500 -1.000
500 -1.000
500 -1.000
500 -1.000
500 -1.000
250
375
50
225
175
50
-
-
-
-
100
125
75
75
75
50
50
25
50
50
-
-
-
-
-

Sumber :
http://petroganik.wordpress.com/2008/07/16/petroganik-proses-pembuatan-pupuk-organik/
Brosur dari PT Petrokemia Gresik

Anda  punya info seputar Pupuk ini mari kita saling berbagi, ditunggu masukan dari anda semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar