Halaman

Sabtu, 02 Januari 2010

Sudah kita beribadah dalam berusahatani


Pekerjaan ku yang selalu berhubungan dengan orang bawahan, yaitu petani. Ditinjau dari aspek luas lahan petani ditempatkku ( Pelaihari, kalsel) untuk orang Jawa mengatakan orang kaya. Mengapa demikian. Rata - rata pemilikan tanah pertanian antara 2 - 4 ha. Sedangkan di jawa Keluarga Tani rata - rata sekitar 0.1 - 0.5 ha jadi jauh benar bedanya.


Apa hubungannya dengan bersyukur ?

Saat berkunjung ke lahan mereka, ternyata tanaman Jagung diserang Penyakit Bulai yang menurut para ahli penyakit tanaman tidak ada obatnya. Tanaman tumbuh subur umur 1 - 2 minggu, bila terjangkiti akan berubah menjadi kuning muda, terus berubah bergaris garis dan jadi kuning kaya orang barat. Jumlah petani yang menanam 25 org  dengan luas areal 60 ha, terserang dengan kriteria sedang berat mencapai 31.5 ha ( lebih 51 %). Tanaman harus dicabut dan dimusnahkan.

Secara tehnis begini :

Gejala:

(1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daun runcing dan kecil, kaku dan pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih;

(2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman yang terserang mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dan perubahan warna ini dimulai dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi;

(3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
 
Untuk menanam Jagung petani mendapatkan dengan meminjam Kredit di Bank untuk membeli Saran produksi seperti : benih jagung, pupuk, pestisda. Kegagalan tanam akan mengakibatkan kegagalan panen. Untuk sementara kita tidak menghitung aspek ekonomi.

Saya Pendekatan secara personal dan islam, ditanya, adakah Bapak dalam bertanam, berusahatani berorientasi ibadah., yaitu menysukuri nikmat. Bukannya mengeluh, mahalnya pupuk, sulit mendapatkan pupuk, mahal Pestisida, dan murahnya nilai jual pertanian.

Kami menyarankan bapak setiap kehidupan harus bernilai ibadah, sudahkah melaksanakan shalat berjama’ah di rumah, di mushala dan di langgar. Apakah bapak / ibu sering bersedekah ( walapun bapak miskin).
Dimana nilai ibadah dari berusahatani.

Begini : saat bapak / ibu memasukan benih ketanah, ucapkan dzikir, 1 benih diletakan ucapkan tasbih, shalawat,tahlil. dll, sudahkah kita mengikhlaskan tanaman, buah yang dimakan burung, dimakan ulat, dimakan babi, dimakan kera, dimakan semut. Berapa ribu makhluk hidup yang ada bernaung dikebun bapak/ibu. Bila kita bersedia, menyumbangkan hasil tanaman kita untuk binatang, tentu Allah Maha Tahu.

Tentu kita sudah bersedekah dengan sebutir kelapa, sebutir bij padi, sebutir Jagung untuk Ayam, Untuk Itik tetangga, atau sapi tetangga yang makan rumput di tempat kita.

Apakah kita rela semangka yang kita tanam diambil anak - anak untuk mengisi perutnya lapar, mengambi mangga didepan rumah kita

Ingatlah

Anda ingin bahagia setiap hari?
Cobalah berikan beri sedekah kepada fakir miskin dan kaum dhuafa lainnya. Meskipun sedikit akan memberikan manfaat besar. Sebab dengan bersedekah bisa mendatangkan kebahagiaan, membuka pintu rezeki dan menolak bala.

Saya mohon maaf kepada petani apabila contoh melibatkan . ini sekedar penggambaran saja.

Semunya tergantung kepada kita dari sudut pandang mana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar