Mengendalikan Penyakit layu pada pertanaman pisang dengan mengabungkan beberapa langkah tindakannya, yaitu
- Penggunaan bibit sehat (bebas dari patogen). Bibit yang digunakan harus jelas asal usulnya, yaitu berasal dari induk yang sehat dan subur serta bebas dari hama/penyakit. Cara mendapatkan bibit sehat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui anakan dan bonggol
- Menanam varietas tahan/toleran. Beberapa jenis pisang ditemukan toleran/ tahan terhadap penyakit layu seperti pisang Mas sasih, Mas tahun, Merlin, Gancan, Palembang, Ketip Warangan, Udang, Batu, Bojog, Cenana Bang dan Jelawe (Sudana, 2004).
- Sanitasi lingkungan. Membersihkan pelepah daun yang sudah tua serta gulma yang tumbuh disekitar tanaman pisang guna menghilangkan sumber infeksi. Ada beberapa tanaman yang dapat dijadikan sebagai inang alternatif bagi pertumbuhan dan perkembagan penyakit layu diantaranya adalah Zingiber cassumunar (bengle), Z. aromaticum (lempuyang wangi), Curcuma mangga (temu mangga), Ocimum bassilicum (selasih), O. gratissimum (ruku-ruku), O. sanctum (kemangi, Solanum khasianum (terong KB), kencur (Kaempferia galanga)
- Kultur teknis. Pengaturan jarak tanam (tergantung jenis pisang, minimal 2,5 m x 2,5 m), pemupukan (1,2 kg NPK per pohon/tahun) dimana 1/4 pupuk diberikan pada 1 bulan setelah tanam, selanjutnya sisa pupuk diberikan setiap 3 bulan sekali atau dengan pemupukan 1,2 kg ZA; 0,45 kg SP36 dan 0,50 kg KCl per pohon/tahun) dimana ¼ pupuk ZA, Sp36 dan KCl diberikan satu bulan setelah tanam, selanjutnya sisa pupuk diberikan setiap tiga bulan sekali (Suastika & Kamandalu, 2005). Pengairan dan sanitasi kebun dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Tanaman pisang seperti tanaman lainnya perlu di pupuk dan diairi agar pertumbuhannya kuat. Kondisi ini akan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit layu. Jumlah anakan per rumpun dibatasi maksimum 3 (tiga) batang.
- Bila harus menanam pisang peka seperti Kepok, Raja, Kayu dan sebagainya di daerah endemis penyakit layu, disarankan menggunakan biopestisida Persada (dengan bahan aktif mikroba antagonis Gliocladium sp., Fusarium. oxysporum avirulen Pseudomonas flourescens dan Streptomyces sp.) dan pestisida nabati (ekstrak daun sirih, daun sambiroto, daun papaya, bawang putih dan lengkuas) yang diikuti dengan teknologi budidaya tanaman sehat seperti penaturan jarak tanam, pemupukan, sanitasi kebun, pengairan yang baik
- Sumber : Materi berjudul
IMPLEMENTASI
PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU PISANG
Ida Bagus Kade
Suastika
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali
Jln. By Pass Ngurah Rai Pesanggaran, Denpasar. PO. BOX:3480, Telp.(0361)720498, Fax (0361)720498, Email: bptpbali@yahoo.com
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali
Jln. By Pass Ngurah Rai Pesanggaran, Denpasar. PO. BOX:3480, Telp.(0361)720498, Fax (0361)720498, Email: bptpbali@yahoo.com
Mau yang lengkap silahkan download... disini
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)