Senin, 01 Februari 2010

Mengapa kita menanam Sayuran di Pekarangan dengan Polibag dan Pot


-->
            Menghijaukan halaman  rumah tidak hanya tanaman buah dan tanaman hias apalagi tanaman penghijauan, banyak masyarakat perkotaan  mulai melirik  tanaman sayuran sebagai penghijau halaman ./pekarangan. Tentu alasan lain yaitu menjadi sumber   kebutuhan sayuran segar bagi rumah tangga.  Kegiatan bertanam sayuran dipekarangan bukan aktifitas yang berat melainkan ringan dan menyenangkan, bagi yang menyalurkan hobi baru ataupun lama tentu sangat mengasikan bila kita mampu menanam, merawat sampai menghasilkan bunga, buah yang dalam segar, terjamin kebersihan , terjamin keorganikan tanaman tersebut. Kebanggaan tersendiri bila kita sudah bisa mencukupi kebutuhan dapur, malah bisa bisa kita berbagi kepada tetangga ataupun kita jual secara komersial.
            Keterbatasan lahan yang dimiliki penduduk perkotaan, terutama diperumahan RS, RSS, ataupun di Apartemen dan Rumah Susun ( Rusun ), yang menyediakan ruang kosong dipekarangan cuma beberapa meter persegi sebagai kebun sayur, pertamanan, ruang parker. Jadi perlu perencanaan yang matang dalam menata ruang disekitar rumah, didepan, samping, bahkan belakang rumah. Anda perlu pengetahuan tentang bertani, berkebun dilahan sempit  yang pada akhirnya menjadi salah satu alternative dalam memanfaatkan halam dan lahan terbatas disekitar rumah kita.
            Perencanaan awal untuk  bertanam sayuran disekitar rumah meliputi pemilihan jenis tanaman sayuran yang akan ditanam, model penanaman, dan penataannya diareal tanam. Agar nantinya bila sudah terbentuk penataan kebun sayur, kebun taman dipekarangan akan tertata rapi plus Asri.
Pemanfaaatan lahan pekarangan yang tidak terpakai dapat memberikan manfaat yang sangat besar diantaranya :
Sebagai sumber gizi keluarga
     Tanaman sayuran seperti bayam, sawi hijau, kangkung dan lainnya merupakan sumber gizi yang tidak ternilai (mengandung protein, vitamin dan mineral yang sangat tinggi dan sangat berguna bagi kesehatan anggota keluarga). Sayuran tersebut dapat dipetik segar dan bisa langsung dimasak sehingga kandungan gizinya tidak berkurang/rusak. Jadi, secara tidak langsung ada nilai yang dapat kita raih karena sayuran yang kita konsumsi merupakan sayuran yang ditanam sendiri sebagai hasil jerih payah kita sendiri yang langsung diambil dari pekarangan. Tanaman sayur-sayuran tersebut tidak harus dapat ditanam di lahan luas tetapi juga dapat ditanam lahan sempit termasuk dalam pot sekalipun.
Sayuran Bebas Residu Pestisida Kimia
     Semua sayuran yang ditanam di pekarangan umumnya tidak menggunakan pestisida berbahan aktif kimia, sehingga sayuran yang dikonsumi bebas residu (sisa bahan kimia yang tidak terurai yang berasal dari pestisida yan disemprotkan ). Apabila tanaman tersebut terserang hama sebaiknya dikendalikan secara mekanis atau dapat juga menggunakan pestisida biologis yang tidak memberikan dampak bagi tanaman serta tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Menambah keindahan halaman rumah
     Suasana sejuk, asri, hijau dan udara segar memberikan kesan tersendiri bagi penghuninya, apalagi bila disekitar rumahnya ditanami dengan berbagai jenis tanaman. Tanaman tersebut dapat memberikan kenyamanan pada pandangan kita, apalagi bila ditata dengan rapi dan baik. Selain itu, adanya tanaman di pekarangan dapat menjadi filter /penyaring udara dari debu dan asap kendaraan bermotor.
Sebagai sumber penghasilan keluarga
     Keberadaan tanaman sayuran yang segar langsung dari kebun tentu saja memberikan keuntungan lebih, dimana kita tidak perlu repot-repot pergi ke pasar untuk mendapatkannya. Sayuran yang kita dapatkan disamping untuk mencukupi kebutuhan sehar-hari, sisanya juga dapat dijual ke pasar.
     Mungkinkah dari kegiatan vegetable gardening ini mampu mendapatkan keuntungan? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Meskipun kita hanya bisa menghemat uang sebagian kecil dengan adanya tanaman sayuran di pekarangan, atau bahkan mungkin kita tidak mendapat uang se-sen pun namun ada sesuatu hal yang tidak bisa kita dapatkan dari sekedar nilai uang yaitu kesenangan dan cita rasa. Kalau pun kita tetap ingin melihat dari segi ekonomisnya, maka kita dapat lihat kajian sebagai berikut : misalnya seorang ibu rumah tangga setiap harinya menghabiskan Rp. 2500,- untuk membeli sayuran dan bumbu dapur, namun karena bahan-bahan tersebut telah tersedia, maka dia dapat menghemat sebesar Rp.2500,- setiap harinya atau setidaknya ia dapat menabung sebanyak Rp. 75.000,- selama sebulan.

Sumber : www.tanindo.com dan racikan sendiri  (edit)

4 komentar:

  1. Sangat setuju dengan ide pemanfaatan lahan pekarangan rumah,terutama sangat berguna bagi kesehatan lingkungan dengan adanyu penghijauan di sekitar rumah.
    Mudah mudahan ini dapat di ikuti oleh yang lainnya.

    BalasHapus
  2. Saya pikir ini salah satu contoh individu yang peduli kesehatan lingkungan,dan ini patut di jadikan teladan bagi kita semua,

    BalasHapus
  3. Sayangnya saya baru menemukan blog ini jadi agak terlambat mengikutinya tapi gak apalah yang penting saya bisa ambil manfaatnya,
    Mudah-mudahan hasilnya bisa saya terapkan dalam lingkungan keluarga

    BalasHapus