Selasa, 20 Oktober 2009

EFEKTIVITAS PEMUPUKAN Pada Tanaman Sayuran

Efektivitas pemupukan sangat tergantung pada saat pupuk diberikan. Pemberian pupuk pada saat yang tidak tepat hanya merupakan pemborosan sebab pupuk akan terbuang percuma atau tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman pada saat itu.
Ada dua hal yang berpengaruh terhadap efektivitas pemupukan, yaitu kondisi cuaca dan kondisi fase tanaman.

1.Kondisi cuaca
Kondisi cuaca adalah factor yang menentukan keberhasilan suatu aplikasi pemupukan.Hal utama yang perlu diperhitungkan adalah jangan sekali-kali melakukan pemupukan pada saat hari akan hujan, baik itu berupa pupuk akar ataupun pupuk daun. Pupuk akar yang diberikan ketika hari akan hujan menyebabkan pupuk tersebut terbawa air hujan. Begitu juga pupuk daun yang diberikan menjelang hujan akan hanyut oleh air hujan sebelum pupuk terserap oleh tanaman.

Aplikasi pemupukan juga hendaknya memperhitungkan sinar matahari. Pada saat siang terik, pupuk akar yang mudah menguap, seperti urea, tidak akan sempat diserap oleh tanaman. Begitu juga pupuk yang diaplikasikan lewat daun. Pelarut atau air akan cepat menguap bila terkena sinar matahari terik. Selain itu, mulut daun pada saat matahari terik akan menutup sehingga keberhasilan pemupukan pada saat matahari terik semakin kecil. Oleh karena itu pemupukan sebaiknya dilakukan sebelum atau sesudah matahari terik. Pemupukan yang baik dilakukan sebelum pukul 09.00 atau sesudah pukul 15.00 sore. Diluar waktu itu, pemupukan dapat dilakukan bila tanaman berada dibawah naungan yang tidak memungkinkan adanya sinar matahari terik atau didaerah dataran tinggi yang sinar mataharinya tidak terik. Apabila cucaca tidak panas, pemupukan dapat dilakukan kapan saja.

2.Kondisi fase tanaman
Perkembangan tanaman dibagi atas dua yaitu fase vegetative dan generative. Pada fase vegetative , tanaman akan membentuk daun dan pucu-kpucuk tanaman muda, sedangkan pada fase generative tanaman membentuk bunga, buah dan umbi.
Pemupukan pada fase yang tidak tepat bukan hanya berarti pemborosan, tetapi kadang dapat meracuni tanaman sehingga pertumbuhannya tidak bagus. Pada tanaman sayuran daun daun tentunya yang kan dipanen adalah daunnya, maka pembentukan bunga dan buah harus duicegah atau dihambat. Caranya adalah dengan memberi pupuk yang mengandung nitrogen ( N) tinggi secara terus mnerus.

Apabila hasil yang diinginkan adalah buah, bunga dan umbi maka pemberian pupuk yang mengandung unsure N tinggi harus dibatasi sampai waktu tertentu. Pemberian pupuk tersebut dihentikan ketika tanaman memasuki fase generative, yaitu fase yang ditandai dengan memendeknya pertumbuhan ranting dan ruas, memendeknya jarak antar daun pada pucuk tanaman, pertumbuhan pucuk terhenti, dan batang mulai terlihat membesar. Kadang kadang fase generative ditandai pula dengan munculnya kuncup bunga pertama. Pada saat itu, pupuk mulai diganti dengan pupuk yang mengandung unsure P tinggi untuk merangsang dan memperkuat pertumbuhan bunga dan buah.

Apabila sayuran yang diambil adalah umbinya maka pada saat fase vegetative berhenti, pemberian pupuk yang mengandung unsure K tinggi perlu ditingkatkan.

Khusus untuk pemberian pupuk P yang dilakukan lewat daun dengan cara penyemprotan, pemberian pupuk itu harus dihentikan pada saat bunga yang sedang mekar atau saat buah pentil. Pemupukan dilanjutkan kembali bila ukuran buah cukup besar. Untuk gantinya, pupuk dapat diberikan melalui akar dengan cara menyiram larutan pupuk kedalam tanah.

Satu hal yang harus diperhatikan dalam pemberian pupuk adalagh frekwensi dan dosis yang diberikan harus sesuai dengan aturan atau rekomendasi yang diberikan pada label atau perhitungan yang disesuaikan dengan kondisi tanah.

1 komentar:

  1. Pemupukan dengan dosis yang tepat memang akan mendapatkan nilai eknomis optimal dari tanaman. Salah satunya dengan menggunakan Pupuk Cair Lengkap SIGMAFOLLIAR atau POC Tokaya yang di produksi oleh PT SIGMA GLOBAL HITECHS.
    www.sigmaglobalhitechs.com
    email infomarket@sigmaglobalhitech.com

    BalasHapus