Petunjuk praktis belajar gratis bagi : Petani,Milleneal Mahasiswa/i, Penyuluh Pertanian dan Penghobi serta siapapun - Budidaya Sayuran, Tanaman Obat, - Budidaya Tanaman Buah dan - Budidaya Tanaman Hias Tempat berbagi ilmu pertanian gratis , silahkan disebar luaskan (boleh di Copy dan Paste) download e book pertanian
Senin, 30 Maret 2009
Panen Perdana Padi Hibrida Varietas Intani2 di Desa Sei Riam Kec. Pelaihari Kabupaten Tanah :Laut. Prop. Kalsel
Jum’at, tanggal 26 Maret 2009, di Desa Desa Sei Riam Kec. Pelaihari Kabupaten Tanah :Laut. Prop. Kalsel telah dilaksanakan Panen Perdana Panen Padi Varietas Intani 2 seluas 1 ha yang ditanam dilahan sawah milik petani dengan perairan setengah tehnis. Sponsor utama adalah dari Tanindo dari Perwakilan Prop. Kalsel.
Dari hasil ubinan yang dilaksanakan oleh BPS Kecamatan Pelaihari dan Mantri, disaksikan oleh Kepala Desa, pelaksanaan penimbangan hasil ubinan ternyata masih jauh dari produktivitas yang diiklankan yaitu 12,4 ton/ha GKP/ yaitu sebesar kurang lebih 4,8 ton/ha. Berdasarkan pengamatan dilapangan banyak factor yang menyebabkan produktivtas tidak sesuai dari Pabrik diantaranya, serangan hama penyakit, pemupukan belum sesuai rekomendasi, pemeliharaan kurang intensif, lahan kurang subur dan pengairan masih mengandalkan dari sungai belum bisa diatur.
Penanaman padi Hibrida, baru pertama di Kalsel, selain di Kaltim, jadi ini baru terobosan yang dilaksanakan oleh Tanindo. Kedepan akan ditingkatkan produktivitas untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dilahan petani.
Permasalahan yang dihadapi adalah harga benih padi yang mahal sekitar Rp. 50.000/kg jaug dari padi unggul hanya Rp.4.000 – Rp.6.000/kg .
Turut hadi pada acara panen padi itu diantaranya : Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan, Kabid Padi dan Palawija, Kepala BP3K Pelaihari, Mantis BPS Pelaihari, Penyuluh Pertanian, Kepal desa Se Riam, Ketua Ketua Gapoktan, Ketua Kelompok Tani, dan Petani berjumlah mencapai 30 orang.
Kalau membaca referensi di internet seperti di Cangkringan, Kabupaten Sleman Yogyakarta Sementara itu hasil panen secara ubinan untuk jenis Hibrida Ubin I mendapatkan 7,35 Kg sama dengan 11,7 ton/ha Gabah Kering Panen (9,4 ton/haa Gabah Kering Giling). Ubin II mendapatkan 8,5 Kg sama dengan 13.6 Ton/Ha GKP ( 10,8 Ton/Ha GKG). Dan Ubin III mendapatkan 12,8 Kg sama dengan 16, Ton/Ha GKP ( 12,8 Ton/Ha GKG) Hingga diperoleh rata-rata 8,65 Kg sama dengan 13,8 Ton/Ha Gabah Kering Panen (11,076 Ton GKG).
Untuk link : http://www.slemankab.go.id/?hal=detail_berita.php&id=1339
Juga
Produktivitas Padi Hibrida Intani-2 Tinggi
Hal itu sudah dibuktikan kelompok tani Sukamaju, Desa Karangtalun, Imogiri. Bnatul. Yogyakarta. Mereka sudah menanam di lahan seluas 15 hektar pada awal Mei lalu. "Ketika dipanen, hasilnya cukup mencengangkan dengan produktivitas 11,72 ton per hektar," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Edy Suharyanto, Sabtu (13/9).
Untuk Link lengkap : http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/15/12030477/produktivitas.padi.hibrida.intani-2.tinggi
Coba bandingkan dengan yang ini :
Sejak Warimin mencoba padi hibrida di lahan miliknya yang hanya seluas 1,5 ha di Sidoharjo, Tanjunganom, Nganjuk, Jatim, ia memperoleh hasil memuaskan. “Saya menanam padi hibrida Intani-2, hasilnya 10—12 ton (gabah kering panen/GKP) per ha,” akunya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar