-->
Mengenang, mengingat, tugas dan fungsi Penyuluh Pertanian
Asal jangan Lupa lupa ingat,
Pada setiap kunjungan adalah :
- berkeliling di hamparan usahatani dengan tujuan problem hunting ( mencari apa yang bermasalah dihamparan pada saat itu) sekalian mengambil sample dari obyek yang bermasalah. Misalnya contoh tanaman yang terserang penggerek batang, tikus, kepinding tanahm, wereng coklat, contoh tanaman yang terserang penyakit, contoh tanaman yang kekurangan unsur hara.
- menuju kegubuk / saung pertemuan dengan membawa sample tanaman ynag bermasalah
- pertemuan disaung /gubuk meting, untuk membahas masalah yang baru saja ditemui di hamparan usahatani
- diikuti dengan diskusi
- kemudian menyampaikan topic Kunjunganhari yang bersangkutan
- diskusi lagi
- membahas topic yang mungkin diperlukan pada 2 minggu yang akan dating, mencatat masalah-masalah yang belum terpecahkan pada hari itu untuk dipecahkan di BPP pada saat konsultasi atau keperluan –keperluan lainnya yang berhubungan dengan kepentingan Kelompoktani dan keluarganya dan
- selesailah rangkaian pertemuan dalam kunjungan hari itu ( bila saat itu pagi hari, maka sore hari PPL berkunjung kekleompok tani yang lain )
MODIFIKASI SISTEM LAKU
Ø lebih baik berfocus petani daripada berfokus komoditas. Ttitik berat kepada komoditas dirubah menjadi komunitas ( masyrakat tani) sebagai pemeran utama pembangunan pertanian
Ø kelompoktani yang akan dipakai sebagai titik kontak hendaknya terbentuk berdasarkan pengaruh jangkauan nyata, sehingga anggota-anggotanya dapat berkumpul dalam satu bangunan ( indoor), dan atau memanfaatkan fasilitas perorangan diperkampungan ( pekarangan atau rumah Ketua Kelompok, dll )
Ø pertemuan kelompok harus menggantikan kontak tani sebagai titik kegiatan PPL bahwa yang lebih baik adalah melaksanakan pertemuan dengan kelompok bukan hanya bertemu dengan satu orang kontak tani saja
Ø LAKU secara kontinyu tetpa diteruskan , tetapi frekuensinya hendaknya bervariasi antar sub sector ke subsektor lainnya, dan antara musim ke musim dalam satu tahun
Ø Para Penyuluh agar dilengkapi pengetahuan tentang metoda andragogi ( belajar orang dewasa), sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang dinamis baik diBPP mupun di wilayah binaan
Ø Jadwal kunjungan 2 minggu sekali secara ketat, tidak cukup waktu untuk menciptakan pertemuan kelompok yang efektif. Yang dapat membangun dan memelihara kelompok sebagai suatu wahana belajar , yang mampu mebimbing kelompok untuk mampu memecahkan masalah secara mandiri . Sehingga pemcahan masalah akan melekat kepada kelompok itu sendiri, tidak lagi dipecahkan langsung oleh penyuluh, atu petugas lain dan
Ø Pertemuan kelompok dapat menjadi laboratorium rekayasa sosial bagi penyuluh. Suasana belajar dan proses bbelajar dikembangkan dengan menggunakan /melaksanakan identifikasi maslah ( sensus masalah), tehnik pemecahan masalah khusus dirancang untuk menjamin bahwa petani menjalani tiap langkah dari proses belajar tersebut.
Ø Kunjungan 2 minggu sekali secara ketat tidak memungkinkan pembeberan situasi yang harus diatasi ( krisis) kepada petani-nelayan , juga tidak dapat menyerap permasalahan petani-nelayan yang sebenarnya ingin dipecahkan, sebab kunjungan penyuluh dibatasi oleh topik kunjungan pada saat itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar