5.
Ulat grayak ( Spodoptera litura F.)
Gejala
serangan :
Larva
instar 1 dan 2 merusak daun dan buah dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis
daun bagian atas dan yang tinggal hanya tulang-tulang daun. Larva instar lanjut
merusak tulang daun ditandai dengan gundulnya daun, kadang-kadang larva
menyerang buah cabai. Larva biasanya berada di permukaan bawah daun dan
menyerang secara serentak dan berkelompok. Gejala serangan pada buah cabai
ditandai dengan timbulnya lubang yang tidak beraturan pada permukaan buah. Pada
serangan berat menyebabkan tanaman gundul karena daun dan buah habis dimakan
ulat. Umumnya serangan berat terjadi pada saat musim kemarau.
Pengendalian
:
a. Kultur teknis
~Sanitasi
lahan dengan cara membersihkan gulma dan sisa tanaman yang dapat menjadi sumber
infeksi.
~Pengolahan
lahan yang intensif dan saluran air (drainase) yang baik.
~Eradikasi
selektif dilakukan terhadap kelompok telur Spodoptera
sp yang dijumpai pada pertanaman cabai merah.
b. Fisik mekanis
~Pemusnahan
kelompok telur, larva atau pupa dan bagian tanaman yang terserang.
~Penggunaan
perangkap feromonoid seks untuk ngengat Spodoptera
litura sebanyak 40 buah per Ha atau 2 buah per 500 m2. Pemasangan perangkap
dilakukan sejak tanaman berumur 2 minggu.
c. Hayati
Pemanfaatan
patogen Sl. NPV (Spodoptera litura-Nuclear Polyhedrosis Virus), Sl. Bx 9,
cendawan cordisep, Nematoda steinerma, predator Sycanus sp, parasitoid Apanteles sp, Telenomus
Spodopterae dan Peribeae sp.
d. Kimiawi
Jika intensitas
kerusakan daun akibat serangan ulat grayak telah
mencapai lebih atau sama dengan 12,5% per tanaman contoh, maka pertanaman cabai
disemprot dengan pestisida sesuai yang dianjurkan.
6.
Kutu Kebul ( Bemisia tabaci)
Gejala
serangan :
Serangan
pada daun berupa bercak nekrotik, akibat serangan nimfa dan serangga
dewasa.Pada saat populasi tinggi, serangan kutu kebul dapat menghambat
pertumbuhan tanaman. Sekresi yang dikeluarkan oleh kutu Kebul dapat menimbulkan
serangan jamur jelaga yang berwarna hitam, menyerang berbagai stadia tanaman.
Pengendalian
:
a. Pemanfaatan musuh alami : predator yang
diketahui efektif terhadap kutu
kebul, antara lain Menochilus sexmaculatus (mampu memangsa
larva Bemisia tabaci sebanyak 200 –
400 larva/hari), Coccinellaseptempunctata,
Scymus syriacus, Chrysoperla carnea, Scrangium parcesetosum, Orius albidipennis,
dll. Parasitoid yang diketahui efektif menyerangB. tabaci adalah Encarciaadrianae
(15 species), E. tricolor,Eretmocerus
corni (4 species), sedangkan jenis patogen yang menyerang B. tabaci, antara lain Bacillus thuringiensis, Paecilomyces
farinorus danEretmocerus.
d. Penggunaan perangkap
Penggunaan perangkap likat dapat dipadukan dengan pengendalian secara fisik/mekanik dan penggunaan insektisida secara selektif. Dengan cara tersebut populasi hama dapat ditekan dan kerusakan yang ditumbulkannya dapat dicapai dalam waktu yang relatif lebih cepat.
e.
Penggunaan “ Companion planning ”
Beberapa
jenis tanaman dapat digunakan untuk mengurangi serangan kutu Kebul, antara lain
tumpangsari antara cabai dengan tagetes, penanaman jagung atau gandum disekitar
tanaman cabai.
f. Penggunaan pestisida selektif.
Beberapa insektisida yang diketahui efektif untuk mengendalikan kutu kebul,
antara lain Permethrin, Amitraz, Fenoxycarb, Imidacloprid, Bifenthrin,
Deltamethrin, Buprofezin, Endosulphan dan asefat.
Bersambung, nah materi berikutnya mengenai Penyakit yang menyerang pada Tanaman Cabai.... yuk kita TKP/
BalasHapusditunggu apa lagi hanya dengan minimal deposit 10.000
mari coba keberuntungannya bersama dengan kami di fanspoker^^com
nice articles
BalasHapusfollow us at tantepoker.me